Bagi warga Ibukota Sumsel, Palembang, cita-cita
ingin memiliki suatu pusat kegiatan Islam yang besar dan megah sudah
lama sekali diimpikan. Namun hingga di penghujung masa jabatan Gubernur
Syahrial Oesman saat ini, wujud sebuah Islamic Center belum juga ada.
Padahal pembentukan kepengurusan dan tempat sekretariat pembangunan
Islamic Center-nya sudah lama dilakukan. Islamic Center masih menjadi
mimpi diatas awan. Mimpi yang mengharapkan bantuan orang Arab Saudi.
Di masa Gubernur Rosihan Arsyad wacana pembangunan
Islamic Center pernah mencuat. Saat itu seiring dengan kegiatan renovasi
Mesjid Agung Palembang, Islamic Center direncanakan dibangun disekitar
Mesjid Agung. Tujuannya agar denyut kehidupan reliji masyarakat
Palembang yang sudah terkenal sejak ratusan tahun lalu dapat ditemui
kembali. Islamic Center diharapkan akan menjadi pusat kegiatan syiar
Islam terbesar di Indonesia.
Sayang, wacana tersebut tak terlaksana. Hingga Rosihan Arsyad berhenti jadi Gubernur, cerita Islamic Center tak terdengar lagi.
Di masa kepemimpinan Sumsel berpindah ke tangan
Syahrial Oesman, wacana Islamic Center kembali dibuka. Hebatnya, dimasa
ini tak hanya sekedar wacana saja, melainkan langsung ke
langkah-langkah nyata.
Gubernur Syahrial Oesman yang sangat konsen terhadap
pembinaan Islam di Sumsel langsung membentuk kepengurusannya serta
menetapkan sekretariatnya. Hebatnya lagi, Islamic Center yang akan
dibangun ini rencananya akan sangat megah, bahkan untuk membiayainya
direncanakan akan menggandeng pihak Arab Saudi sebagai donatur.
Rapat-rapat pengurus bersama Pemprop telah sering
kali dilakukan. Tujuannya agar perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
Islamic Center ini benar-benar matang dan sukses.
Namun kendati beberapa kali rapat dan persiapan sudah
dilakukan, hingga di akhir masa jabatan Gubernur Syahrial Oesman ini,
ternyata Islamic Center yang Megah tersebut belum nyata juga. Islamic
Center di Palembang belum juga terwujud.
Ini berbeda dengan apa yang terjadi di kabupaten Ogan
Komering Ulu. Dari jaman dulu kabupaten ini belum pernah berfikir untuk
membangun semacam Islamic Center. Apalagi yang megah dan biaya besar.
Mimpi punya Islamic Center pun nampaknya belum pernah.
Tetapi secara mengejutkan hari Rabu (26/3) lalu
Bupati OKU, H.Eddy Yusuf,SH,MM meresmikan gedung Islamic Center yang
sangat megah dan luas di Baturaja. Tanpa harus banyak melakukan rapat
seperti di Palembang, Pemerintah kabupaten OKU mampu mewujudkan sebuah
Islamic Center megah hanya dalam waktu satu tahun saja.
Islamic Center di Baturaja ini terletak di jalan
Lintas dengan luas 10 hektar lebih. Sebuah Mesjid dengan gaya
arsitektur modern dan bernuansaTimur Tengah berdiri kokoh diantara
gedung-gedung prasarana penunjang kegiatan Islam lainnya. Sebuah Gapura
besar dan Indah menghias pintu utama jalam masuk kawasan tersebut.
“Kita memberikan bukti. Kita tidak perlu banyak
menebar janji. Wujud Islamic Center yang megah ini merupakan karya nyata
pemerintah kabupaten OKU dalam rangka mensejahterakan rakyatnya”,
ungkap Bupati Eddy Yusuf saat memberikan sambutan pada acara peresmian
tersebut.
Dengan adanya Islamic Center diharapkan agar syiar
Islam di kabupaten OKU semakin menggema dan kehidupan reliji masyarakat
OKU semakin baik. Karena agama merupakan suatu kebutuhan hidup manusia,
maka peningkatan kualitas sarana dan prasarana penunjang kegiatan
keagamaan harus terus ditingkatkan.
Eddy Yusuf mengaku sangat bangga dengan berdirinya
Islamic Cnter di kabupaten OKU ini. Apalagi hanya dalam tempo satu tahun
langsung bisa terwujud. Eddy Yusuf mencontohkan di Bandung Jawa barat
yang baru mampu mewujudkan sebuah Islamic Center dalam waktu lima tahun.
Demikian juga yang di Bekasi, perlu waktu 3 tahun. Sedangkan di
Baturaja cukup satu tahun saja langsung jadi.
Dalam peresmian Islamic Center Baturaja kemarin
nampak hadir mantan Bupati OKU Amiruddin Ibrahim ditengah-tengah para
undangan dan warga yang hadir. Tak kurang dari 6000 jiwa tumplek dalam
suasana gembira tersebut.
Amiruddin Ibrahim nampak sangat kagum dengan
banyaknya fasilitas-fasilitas baru yang telah dibangun di masa
kepemimpinan Eddy Yusuf ini. Rasa penasaran Amirudin sepertinya tak bisa
dibendung lagi, ingin tahu apa kiatnya Eddy Yusuf sehingga mampu
berkarya demikian banyak, padahal anggaran yang dimiliki OKU tidak lebih
besar dibandingkan kabupaten lainnya.
Jawaban yang sangat optimis meluncur keluar dari
mulut Eddy Yusuf. “Semua pemimpin pasti bisa berbuat banyak untuk
kesejahteraan rakyatnya, syaratnya ia harus punya kemauan dan tekad
serta benar-benar mengutamakan rakyat.
0 komentar:
Posting Komentar